Postingan ini cuma untuk mengetes apakah mathjax bisa dipakai di blog ini untuk keperluan menulis persamaan. Dan hasilnya sebagai berikut.
$y_{i}=\beta_{1}x_{i}+\epsilon_{i}
$
itu dihasilkan dari saya menulis dollary_{i}=\beta_{1}x_{i}+\epsilon_{i}dollar ; dollarnya diganti $.
2014/03/22
2014/03/20
Jawaban Ujian Ekonometrika Lanjutan 2013 - 2A
"Ini jawaban versi saya, belum tentu benar.
Untuk menghasilkan estimasi yang BLUE (best linear unbiased estimator), maka asumsi-asumsi melandasi parameternya harus dipenuhi. Salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah mengenai variabel independen yang fixed atau nilai X independen terhadap nilai gangguan u.
Nilai X yang fixed pada sampling berulang
merupakan konsekuensi dari konsep regresi yang mengandalkan pada nilai
rata-rata kondisional atau conditional
mean (E(Y|X). Garis regresi pada dasarnya merupakan gabungan dari nilai
rata-rata variabel acak Y pada nilai X yang fixed. Secara intuitif, alasan
mengapa nilai X seharusnya fixed pada sampling berulang adalah sebagai berikut.
Kita mengetahui bahwa nilai parameter OLS
menyatakan bahwa bervariasinya nilai Y pada setiap nilai X adalah akibat adanya
gangguan u. Sehingga, ketika nilai gangguan u berubah, hal tersebut akan
mengubah juga nilai Y. Maka, parameter regresi tidak semestinya menjelaskan
perubahan Y tersebut akibat X, karena perubahan disebabkan gangguan u. Namun
karena kita tidak mengetahui nilai u (hanya distribusi probabilitasnya saja),
ketika X tidak mengikuti nilai fixed, atau stokastik dengan distribusi
probabilitas tertentu, maka peningkatan u dapat saja juga diikuti peningkatan
X.. Hal tersebut tidak akan terjadi selama cov(Xi,ui)=0.
Maka, parameter regresi akan menjelaskan perubahan nilai Y disebabkan variasi
pada nilai u, sekaligus nilai X jika gangguan u dan nilai X tidak independen.
Sehingga, kita dapat menetapkan nilai X berapa saja tanpa memengaruhi properti
dari gangguan u.
Dalam ilmu semacam ekonomika, sulit untuk
melakukan eksperimen yang bisa membuat nilai X tersebut fixed, kemudian untuk
mencari beberapa nilai Y pada satu X. Misalnya untuk melihat pengaruh investasi
terhadap peningkatan output. Bukankah data investasi bukan fixed pada sampling
berulang, namun sebuah variabel acak? Hal tersebut banyak berlaku pada ilmu
ekonomi yang data-datanya merupakan hasil observasi, berbeda dengan data eksperimen
yang mana nilai X dapat dikontrol. Seperti yang telah disebutkan bahwa variabel
X boleh saja tidak fixed pada repeated sampling (jadi ia stokastik berdasarkan
distribusi probabilitas tertentu) asalkan ia memenuhi asumsi bahwa ia
independen terhadap nilai gangguan u, sehingga muncul asumsi bahwa cov(Xi,ui)=0.
Secara matematis, nilai variabel X yang
independen terhadap gangguan u dapat dijelaskan pada sebagai berikut. Parameter
BLUE jika nilai parameter estimasi sama dengan parameter population regression
function-nya (PRF)Dengan menuliskan kembali persamaan parameternya
Persamaan
regresi dituliskan kembali dan disubtitusikan pada persamaan
Maka diperoleh
Berdasarkan
persamaan tersebut, untuk memperoleh nilai parameter yang tidak bias maka,
nilai X haruslah non-stokastik. Nilai X yang non-stokastik akan berimplikasi
pada nilai harapan pada bagian kedua persamaan di sebelah kanan sama dengan
nol, sehingga nilai parameter tidak bias.
Namun, jika X adalah suatu variabel acak yang nilainya berdasarkan
distribusi probabilitas tertentu, maka ada kemungkinan bahwa nilai X dan
gangguan u tidak independen, sehingga nilai harapan dari X dan u tidak sama
dengan nol.
Kasus
pada model simultan yang mana nilai salah satu variabel independen yang pada
persamaan lain merupakan variabel endogen, maka variabel indepeden tersebut memiliki
sifat variabel endogen, yaitu stokastik. Sifat variabel endogen yang melekat
pada dirinya, menyebabkan masalah ketika ia berada di barisan variabel
independen karena ada kemungkinan cov(Xi,ui)≠0.
Update: persamaan-persamaan pertama saya dengan menggunakan LaTeX hehe, yang penasaran bisa cek link ini
2014/03/17
Daoed Joesoef tentang Pendidikan (1)
Berikut posting kutipan dari buku memoar Daoed Joesoef pada bagian "Bung Hatta dan Aku" sewaktu membahas masalah pendidikan.
Banyak pelajar dan mahasiswa-atas dorongan orang tua atau kesadaran bahwa hidup ini finite atau sudah lama hidup dalam kekurangan dan harus membantu adik-adik-ingin memfokuskan pendidikan pada program yg berkaitan dgn employment dan di perguruan tinggi menjauhi subyek perkuliahan yg bersifat akademis. Sebaiknya jangan dihalang-halangi kecenderungan manusiawi ini bahkan disediakan jalur pendidikan yg diperlukan untuk itu. Sebab sering terjadi, dengan berlanjutnya usia dan kesadaran belajar seumur hidup, ada saja lulusan S1 yang semakin berminat pada the world of ideas dan karenanya mulai menghargai cara berpikir akademis sebagai kunci efektif memasuki "dunia" tersebut, bahkan tertarik pada pikiran transdisipliner, yaitu pikiran yang tidak berhenti begitu saja di perbatasan setiap disiplin ilmiah, tetapi terus mengarah ke gejala multidimensional dan bukan ke disiplin yang mencomot satu dimensi saja dalam gejala itu. Atas kesadarannya sendiri lulusan S1 ini berusaha mendalami the nature of truth, sebagaimana yang kita cari daam ilmu pengetahuan dan dalam kehidupan sosial, tidak hanya melalui penalran satu disiplin ilmiah, tetapi melalui penyatuan dan interaksi berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan menelusuri pengaruh dari usaha pencarian kebenaran empiris ini, the habit of empirical truth, atas perilaku manusia.
Kemudian,
Biasanya orang-orang seperti inilah yang kelak semakin melibatkan diri dalam komunitas mereka dan semakin tertarik pada current public affairs. Bila demikian kegiatan-kegiatan mereka sangat berperan dalam penciptaan dan pelestarian berbagai aspek kegiatan sosial-politik, yang memungkinkan para warga bekerja sama lebih efektif untuk mencapai shared objective (gotong royong, paguyuban budaya, olahraga, civil society, dan lain-lain). Jelas bahwa proses pembelajaran masyarakat ke arah ini akan menjadi lebih efektif bila, di samping jalur persekolahan, penyediaan tangga kemajuan ini melibatkan pula perpustakaan umum, museum, organisasi-organisasi artistik, pemagangan di komunitas bisnis-industrial;, pendidikan alternatif, dan multimedia.
(Joesoef, Daoed. 2006. Dia dan Aku. Jakarta: Penerbit Kompas; hal. 265-266)
Jika ada penulisan yang salah mohon dikoreksi, karena saya ketik ulang dari bukunya.
Langganan:
Postingan (Atom)