Berikut posting kutipan dari buku memoar Daoed Joesoef pada bagian "Bung Hatta dan Aku" sewaktu membahas masalah pendidikan.
Banyak pelajar dan mahasiswa-atas dorongan orang tua atau kesadaran bahwa hidup ini finite atau sudah lama hidup dalam kekurangan dan harus membantu adik-adik-ingin memfokuskan pendidikan pada program yg berkaitan dgn employment dan di perguruan tinggi menjauhi subyek perkuliahan yg bersifat akademis. Sebaiknya jangan dihalang-halangi kecenderungan manusiawi ini bahkan disediakan jalur pendidikan yg diperlukan untuk itu. Sebab sering terjadi, dengan berlanjutnya usia dan kesadaran belajar seumur hidup, ada saja lulusan S1 yang semakin berminat pada the world of ideas dan karenanya mulai menghargai cara berpikir akademis sebagai kunci efektif memasuki "dunia" tersebut, bahkan tertarik pada pikiran transdisipliner, yaitu pikiran yang tidak berhenti begitu saja di perbatasan setiap disiplin ilmiah, tetapi terus mengarah ke gejala multidimensional dan bukan ke disiplin yang mencomot satu dimensi saja dalam gejala itu. Atas kesadarannya sendiri lulusan S1 ini berusaha mendalami the nature of truth, sebagaimana yang kita cari daam ilmu pengetahuan dan dalam kehidupan sosial, tidak hanya melalui penalran satu disiplin ilmiah, tetapi melalui penyatuan dan interaksi berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan menelusuri pengaruh dari usaha pencarian kebenaran empiris ini, the habit of empirical truth, atas perilaku manusia.
Kemudian,
Biasanya orang-orang seperti inilah yang kelak semakin melibatkan diri dalam komunitas mereka dan semakin tertarik pada current public affairs. Bila demikian kegiatan-kegiatan mereka sangat berperan dalam penciptaan dan pelestarian berbagai aspek kegiatan sosial-politik, yang memungkinkan para warga bekerja sama lebih efektif untuk mencapai shared objective (gotong royong, paguyuban budaya, olahraga, civil society, dan lain-lain). Jelas bahwa proses pembelajaran masyarakat ke arah ini akan menjadi lebih efektif bila, di samping jalur persekolahan, penyediaan tangga kemajuan ini melibatkan pula perpustakaan umum, museum, organisasi-organisasi artistik, pemagangan di komunitas bisnis-industrial;, pendidikan alternatif, dan multimedia.
(Joesoef, Daoed. 2006. Dia dan Aku. Jakarta: Penerbit Kompas; hal. 265-266)
Jika ada penulisan yang salah mohon dikoreksi, karena saya ketik ulang dari bukunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar