2014/03/22

Tes Mathjax (menulis persamaan di blog)

Postingan ini cuma untuk mengetes apakah mathjax bisa dipakai di blog ini untuk keperluan menulis persamaan. Dan hasilnya sebagai berikut.

 $y_{i}=\beta_{1}x_{i}+\epsilon_{i}
$

itu dihasilkan dari saya menulis dollary_{i}=\beta_{1}x_{i}+\epsilon_{i}dollar ; dollarnya diganti $.

2014/03/20

Jawaban Ujian Ekonometrika Lanjutan 2013 - 2A




"Ini jawaban versi saya, belum tentu benar.


    
Untuk menghasilkan estimasi yang BLUE (best linear unbiased estimator), maka asumsi-asumsi melandasi parameternya harus dipenuhi. Salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah mengenai variabel independen yang fixed atau nilai X independen terhadap nilai gangguan u
       Nilai X yang fixed pada sampling berulang merupakan konsekuensi dari konsep regresi yang mengandalkan pada nilai rata-rata kondisional atau conditional mean (E(Y|X). Garis regresi pada dasarnya merupakan gabungan dari nilai rata-rata variabel acak Y pada nilai X yang fixed. Secara intuitif, alasan mengapa nilai X seharusnya fixed pada sampling berulang adalah sebagai berikut.
       Kita mengetahui bahwa nilai parameter OLS menyatakan bahwa bervariasinya nilai Y pada setiap nilai X adalah akibat adanya gangguan u. Sehingga, ketika nilai gangguan u berubah, hal tersebut akan mengubah juga nilai Y. Maka, parameter regresi tidak semestinya menjelaskan perubahan Y tersebut akibat X, karena perubahan disebabkan gangguan u. Namun karena kita tidak mengetahui nilai u (hanya distribusi probabilitasnya saja), ketika X tidak mengikuti nilai fixed, atau stokastik dengan distribusi probabilitas tertentu, maka peningkatan u dapat saja juga diikuti peningkatan X.. Hal tersebut tidak akan terjadi selama cov(Xi,ui)=0. Maka, parameter regresi akan menjelaskan perubahan nilai Y disebabkan variasi pada nilai u, sekaligus nilai X jika gangguan u dan nilai X tidak independen. Sehingga, kita dapat menetapkan nilai X berapa saja tanpa memengaruhi properti dari gangguan u.
       Dalam ilmu semacam ekonomika, sulit untuk melakukan eksperimen yang bisa membuat nilai X tersebut fixed, kemudian untuk mencari beberapa nilai Y pada satu X. Misalnya untuk melihat pengaruh investasi terhadap peningkatan output. Bukankah data investasi bukan fixed pada sampling berulang, namun sebuah variabel acak? Hal tersebut banyak berlaku pada ilmu ekonomi yang data-datanya merupakan hasil observasi, berbeda dengan data eksperimen yang mana nilai X dapat dikontrol. Seperti yang telah disebutkan bahwa variabel X boleh saja tidak fixed pada repeated sampling (jadi ia stokastik berdasarkan distribusi probabilitas tertentu) asalkan ia memenuhi asumsi bahwa ia independen terhadap nilai gangguan u, sehingga muncul asumsi bahwa  cov(Xi,ui)=0
       Secara matematis, nilai variabel X yang independen terhadap gangguan u dapat dijelaskan pada sebagai berikut. Parameter BLUE jika nilai parameter estimasi sama dengan parameter population regression function-nya (PRF)



Dengan menuliskan kembali persamaan parameternya



Persamaan regresi dituliskan kembali dan disubtitusikan pada persamaan


Maka diperoleh









Berdasarkan persamaan tersebut, untuk memperoleh nilai parameter yang tidak bias maka, nilai X haruslah non-stokastik. Nilai X yang non-stokastik akan berimplikasi pada nilai harapan pada bagian kedua persamaan di sebelah kanan sama dengan nol, sehingga nilai parameter tidak bias.  Namun, jika X adalah suatu variabel acak yang nilainya berdasarkan distribusi probabilitas tertentu, maka ada kemungkinan bahwa nilai X dan gangguan u tidak independen, sehingga nilai harapan dari X dan u tidak sama dengan nol.
Kasus pada model simultan yang mana nilai salah satu variabel independen yang pada persamaan lain merupakan variabel endogen, maka variabel indepeden tersebut memiliki sifat variabel endogen, yaitu stokastik. Sifat variabel endogen yang melekat pada dirinya, menyebabkan masalah ketika ia berada di barisan variabel independen karena ada kemungkinan cov(Xi,ui)≠0.
 
Update: persamaan-persamaan pertama saya dengan menggunakan LaTeX hehe, yang penasaran bisa cek link ini


2014/03/17

Daoed Joesoef tentang Pendidikan (1)

Berikut posting kutipan dari buku memoar Daoed Joesoef pada bagian "Bung Hatta dan Aku" sewaktu membahas masalah pendidikan.
Banyak pelajar  dan mahasiswa-atas dorongan orang tua atau kesadaran bahwa hidup ini finite atau sudah lama hidup dalam kekurangan dan harus membantu adik-adik-ingin memfokuskan pendidikan pada program yg berkaitan dgn employment dan di perguruan tinggi menjauhi subyek perkuliahan yg bersifat akademis. Sebaiknya jangan dihalang-halangi kecenderungan manusiawi ini bahkan disediakan jalur pendidikan yg diperlukan untuk itu. Sebab sering terjadi, dengan berlanjutnya usia dan kesadaran belajar seumur hidup, ada saja lulusan S1 yang semakin berminat pada the world of ideas dan karenanya mulai menghargai cara berpikir akademis sebagai kunci efektif memasuki "dunia" tersebut, bahkan tertarik pada pikiran transdisipliner, yaitu pikiran yang tidak berhenti begitu saja di perbatasan setiap disiplin ilmiah, tetapi terus mengarah ke gejala multidimensional dan bukan ke disiplin yang mencomot satu dimensi saja dalam gejala itu. Atas kesadarannya sendiri lulusan S1 ini berusaha mendalami the nature of truth, sebagaimana yang kita cari daam ilmu pengetahuan dan dalam kehidupan sosial, tidak hanya melalui penalran satu disiplin ilmiah, tetapi melalui penyatuan dan interaksi berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan menelusuri pengaruh dari usaha pencarian kebenaran empiris ini, the habit of empirical truth, atas perilaku manusia. 
Kemudian, 

Biasanya orang-orang seperti inilah yang kelak semakin melibatkan diri dalam komunitas mereka dan semakin tertarik pada current public affairs. Bila demikian kegiatan-kegiatan mereka sangat berperan dalam penciptaan dan pelestarian berbagai aspek kegiatan sosial-politik, yang memungkinkan para warga bekerja sama lebih efektif untuk mencapai shared objective (gotong royong, paguyuban budaya, olahraga, civil society, dan lain-lain). Jelas bahwa proses pembelajaran masyarakat ke arah ini akan menjadi lebih efektif bila, di samping jalur persekolahan, penyediaan tangga kemajuan ini melibatkan pula perpustakaan umum, museum, organisasi-organisasi artistik, pemagangan di komunitas bisnis-industrial;, pendidikan alternatif, dan multimedia.
(Joesoef, Daoed. 2006. Dia dan Aku. Jakarta: Penerbit Kompas; hal. 265-266)

Jika ada penulisan yang salah mohon dikoreksi, karena saya ketik ulang dari bukunya.